• Manusia, secara substansial, adalah makhluk yang mempunyai 2 (dua) dimensi, yang menjadi ciri khas keutamaannya dibanding dengan makhluk lainnya. Manusia mempunyai dimensi ruhaniah dan jasmaniah. Allah berfirman dalam al-Qur’an, surah Shad, ayat 71 dan 72, yang artinya:
    “(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: “Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah.” Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya ruh (ciptaan) Ku, maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya.”
    Ayat ini memberi penegasan bahwa manusia memiliki dimensi basyar dan ruh ilahi. Basyar berarti jasad (jasmaniah) yang bersifat materi, sedangkan ruh ilahi dalam wujud pemberian berbagai potensi ruhaniah, seperti akal pemikiran dan kemampuan spiritualitas. Manusia, sebagai konsekuensinya, maka dalam kehidupan di dunia, memiliki berbagai tuntutan dan kebutuhan. Jasadiah atau jasmaniahnya memiliki tuntutan dan kebutuhan pada unsur material (kebendaan), sedangkan ruhaniah memiliki kecenderungan berpengetahuan untuk memahami lingkungannya sebagai syarat untuk dapat beradaptasi dan sekaligus dilengkapi dengan tuntutan spiritualitas untuk menyadari akan adanya Tuhan.
    Ruhaniah ini selalu aktif memanifestasikan dirinya dalam berbagai keadaan. Ketika bergelut dengan sesuatu yang berkaitan dengan intelektual dan pemahaman, ia disebut intelek, ketika mengatur tubuh ia disebut jiwa, ketika sedang mengalami pencerahan intuisi, ia disebut hati, dan ketika kembali ke dunianya yang abstrak, ia disebut ruh.
    Di samping itu, manusia juga diilhami 2 (dua) bentuk sifat yang kontradiktif, sifat fujur (buruk) dan sifat taqwa (baik). Allah menegaskan dalam surah al-Syams, ayat 8, yang artinya: “maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) fujur (kefasikan) dan ketakwaan.” Ini mengindikasikan bahwa dalam diri manusia selalu muncul 2 (dua) kecenderungan yang mewarnai jati dirinya, yaitu adanya bisikan keburukan dan tarikan kebaikan. Manusia selalu dihadapkan pada 2 (dua) pilihan ini.

    Selanjutnya  disini LANJUT

    0 komentar

  • Copyright © - - All Right Reserved

    Dr. Erawadi, M.Ag Powered by Blogger